TUGAS
PRIBADI
EVALUASI
BUKU TEKS
Makalah
Ditulis Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Evaluasi Buku Teks
Dosen : Dr. Yonas Muanley, M.Th
Oleh:
ROIDA SILALAHI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus, bahwa
tugas makalah Evalualuasi PAK., meskipun banyak kelemahan dan kekurangan yang
terjadi dalam makalah ini, tetapi sangat diharapkan bahwa isi dari makalah
ini dapat memperluas wawasan maksud dan
tujuan dari penulis makalah ini tidak lain untuk memenuhi tugas kewajiban mata kuliah Evaluasi PAK serta merupakan
tanggung jawab penulis pada tugas yang diberikan.
Tujuan penulisan tugas makalah ini di buat sebagai salah
satu syarat kelulusan dari mata kuliah Filsafat Ilmu. Penulis menyadari bahwa
tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan tugas makalah ini
tidak akan lancar. Oleh karena itu
penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dosen Evaluasi PAK Dr.Yonas Moanley dan. Rekan – rekan guru SMK N 51 Jakarta, rekan – rekan STT
REM dan Keluarga besar penulis, terimakasih atas doa dan dukungan yang membuat
penulis tetap semangat
Akhir kata semoga tugas makalah pada
mata kuliah Evaluasi PAK ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan pembaca
pada umumnya.
Jakarta, 22 mei
2013
Penulis
Roida
Silalahi, S.PAK
EVALUASI
BUKU TEKS
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara definitif buku teks adalah sarana belajar yang
digunakan di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu
program pengajaran. (Buckingham, 1958 :1523). Dalam proses belajar mengajar di
sekolah, buku teks dapat menjadi pegangan guru dan siswa yaitu sebagai
referensi utama atau menjadi buku suplemen/tambahan. Di dalam kegiatan belajar,
siswa tak sebatas mencermati apa-apa saja yang diterangkan oleh guru. Siswa
membutuhkan referensi atau acuan untuk menggali ilmu agar pemahaman siswa lebih
luas sehingga kemampuannya dapat lebih dioptimalkan. Dengan adanya buku teks
tersebut, siswa dituntun untuk berlatih, berpraktik, atau mencobakan
teori-teori yang sudah dipelajari dari buku tersebut. Oleh karena itu, guru
harus secara cerdas menentukan buku ajar karya siapa yang akan digunakan di
dalam pembelajaran. Karena, pada saat guru tepat menentukan buku ajar terbaik,
hal tersebut akan berpengaruh besar di dalam proses pembelajaran nantinya.
Saat ini, pemerintah telah memberikan suatu kebijakan berupa
disediakannya buku sekolah elektronik (BSE). Siswa ataupun guru dapat mengunduh
buku tersebut secara gratis. Pemerintah membeli buku-buku dari penulis buku
ajar yang telah lolos seleksi standardisasi buku teks yang telah ditetapkan.
Buku ajar
yang baik memiliki kriteria tertentu atau standar tertentu seperti tentang
relevansinya dengan kurikulum yang sedang berlaku saat ini, kesesuaian metode
dengan materi yang disampaikan, isi buku atau sudut keilmuannya yaitu apakah
teori-teori yang digunakan di dalam penulisan buku ajar ini sudah sesuai atau
belum, dsb. Oleh karena itu, perlu diadakannya analisis terhadap buku teks
tersebut, dalam hal ini BSE apakah BSE tersebut telah benar-benar memenuhi
kriteria buku teks yang baik.
BAB
II
PEMBAHASAN
Menurut Tarigan dalam Telaah Buku Bahasa Indonesia (1986:
86) konsep-konsep yang digunakan dalam suatu buku teks harus jelas, tandas.
Keremang-remangan dan kesamaran perlu dihindari agar siswa atau pembaca juga
jelas pengerian, pemahaman, dan penangkapannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) konsep adalah rancangan, ide atau pengertian yang diabstrakkan dari
peristiwa konkret. Melihat dua penjelasan tersebut, maka konsep-konsep yang
terdapat di dalam buku teks memang harus jelas.
Menurut KBBI ilustrasi adalah gambar (foto, lukisan) untuk
membantu memperjelas isi buku, karangan, dsb; gambar, desain, atau diagram
untuk penghias (halaman sampul dsb); (penjelasan) tambahan berupa contoh,
bandingan, dsb untuk lebih memperjelas paparan (tulisan, dsb).
Walaupun
sifatnya hanya berupa tambahan, llustrasi mempunyai peranan cukup penting di
dalam buku teks. Seseorang tertarik membaca bisa saja dikarenakan gambar-gambar
atau ilustrasi yang ada di dalam buku tersebut. Siswa menjadi lebih tertarik
membaca dan termotivasi untu mengikuti intruksi-intruksi di dalam buku. Hal ini
bisa dikaitkan dengan karakter buku teks yang baik lainnya yaitu menarik minat
dan menumbuhkan motivasi.
1.PENGERTIAN DAN MANFAAAT BUKU TEKS
Salah
satu jenis evaluasi menurut objeknya adalah evaluasi materil yang di pergunakan
untuk kegiatan tertentu, dalam bidang pendidika, objek jenis evaluasi adalah
semua perangkat keras dan perangkat lunak yang dipergunakan proses belajar dan
mengajar baik dikelas maupun diluar kelas .
Buku
standar untuk mempelajari mata pelajaran tertentu , buku teks perlu di evaluasi
secara sistematis dan berkelanjutan . Evaluasi berkelanjutan terdiri dari
mengevaluasi buku teks yang akan di pakai
di kelas dan evaluasi buku teks yang akan dipakai disekolah tertentu di
masa lalu. Pada setiap tahun ajaran baru ajaran baru para guru mata pelajaran harus
memiliki buku teks yang akan dipergunakanuntuk mengajar mata pelajaran yang
diampuh. Pemilihan buku tersebut dilakukan melalui evaluasi buku-bukuyang ada
di pasar buku. Untuk membantu sekolah dalam memilih buku teks diberbagai
Negara, kementrian, Departemen atau lembaga yang terkait dengan pendidikan
melakukan evaluasi buku-bukuteks yang diterbitkan oleh para penerbit komersil. .
Hasilnya
adalah lima sampai sepuluh buku teks mata pelajaran tertentu, dan buku tersebut
kemudian diberikan kepada kepala sekolah dan guru untuk dipilih salah satu
diantaranya untuk dipergunakan mengajar
2.Pengertian
Evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
merupakan kegiatan yangbersifat hierarki. Artinya ketiga
kegiatan tersebut dalam kaitannya denganproses belajar mengajar tidak dapat
dipisahkan satu sama lain dan dalampelaksanaannya harus dilaksanakan secara
berurutan.
Pengukuran dapat diartikan dengan
kegiatan untuk mengukursesuatu. Pada hakekatnya, kegiatan ini adalah
membandingkansesuatu dengan atau sesuatu yang lain (Anas Sudijono, 1996: 3)
Jikakita mengukur suhu badan seseorang dengan termometer, ataumengukur jarak
kota A dengan kota B, maka sesungguhnya yangsedang dilakukan adalah
mengkuantifikasi keadaan seseorang atautempat kedalam angka. Karenanya, dapat
dipahami
bahwa
pengukuranitu bersifat kuantitatif.Menurut Mardapi (2004: 14) pengukuran pada
manusia seperti kognitif, afektif danpsikomotor dirubah menjadi angka.
Karenanya, kesalahan dalammengangkakan aspek-aspek ini harus sekecil mungkin.
Kesalahanyang mungkin muncul dalam melakukan pengukuran khususnyadibidang
ilmu-ilmu sosial dapat berasal dari alat ukur, cara mengukurdan obyek yang
diukur. dasarnya adalahkegiatan penentuan angka terhadap suatu obyek secara
sistematis.Karakteristik yang terdapat dalam obyek yang diukur
ditransfermenjadi bentuk angka sehingga lebih mudah untuk dinilai. aspek-aspek
yang terdapat dalam diri Pengukuran dalam bidang pendidikan erat kaitannya dengan
tes. 4
Hal ini
dikarenakan salah satu cara yang sering dipakai untukmengukur hasil yang telah
dicapai siswa adalah dengan tes. Selaindengan tes, terkadang juga dipergunakan
nontes. Jika tes dapatmemberikan informasi tentang karakteristik kognitif dan
psikomotor,maka nontes dapat memberikan informasi tentang karakteristik
afektif obyek.
3.PERENCANAAN EVALUASI
Evaluasi buku teks dimulai dengan
penyusunan rencana evaluasi yang terdiri dari langkah- langkah sebagai berikut
: menyusun tim evaluator , menyusun
kriteria evaluasi, menyusun desaein evaluasi , menjaring dan menganalisis data.
1.
Pakar
dalam bidang ilmu tertentu. Contoh buku teks sejarah : untuk mengevaluasi buku
teks sejarah diperlukan sejarawan, untuk mengevaluasi buku teks matematika diperlukan
pakar matematika dan sebagainya.
2.
Pakar
bidang studi, para guru bidang studi perlu diikut sertakan karena merekalah
yang akan menggunakan buku teksuntuk menggunakan pembelajaran mata pelajaran
yang diampunya.
3.
Pakar
pendidikan dan pisikologi, kedua pakar tersebut diperlukan untuk menentukan
tujuan pendidika dan pengaruh materi yang diajarkan terhadap perkembangan
kecerdasan, psikolog, dan prilaku anak sebelum dan setelah mempelajari
materidalam buku teks.
4.
4
Pakar bahasa, bahasa yang dipergunakan harus sesuai dengan bahasa yang
Indonesia dan dalam mengevaluasibuku teks diperlukan pakar bahasa untuk
mengevaluasi bahasa yang dipergunakanbuku teks.
5
5.
Pakar
perbukuan, diperlukan dalam evaluasi buku teksuntuk menilai keterbacaan buku
dalam pengertian jenis kertas, jenis dan ukuran huruf, ilustrasi dan gambardan
teknik penjilitannya.
6.
Pustakawan,
merupakan profesi yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam bidang
perbukuan .
7.
Information
technology specialist. Departemen pendidikan nasional repoblik Indonesia
membuat trobosan dengan menerbitkan buku teks elektronik ( E-TEKS BOOK) dengan
biaya puluhan milliar rupiah, untuk mengevaluasinya diperlukan pakar
information teknologi.
Jenis anggota tim
evaluasi buku teks tergantung cakupan evaluasi , jika evaluasi hanya mengevaluasi
buku teks yang dipakai di satu sekolah, anggota timnyamungkin hanya
beranggotakan kepala sekolah, guru kurikulum, guru mata pelajaran dan
pustakawan. Sedangkan jika cakupan evaluasinya berbagai buku teks yang akan
dipakai oleh sekolah-sekolah di seluruh Negara anggota timnya dapat ketujuh
pakar tersebut.
4. Tujuan evaluasi
Evaluasi kurikulum
dirancang dan dilaksanakan dengan tujuan :
1.
Menentukan
buku teks yang akan dipakai secara
nasional dan local.
2.
Menilai
buku teks yang sedang dipakai , tujuanya untuk mengetahui apakah isi buku teks
tersebut masih sesuai dengan kurikulum dan perkembangan ilmu pengetahuan .
6
3.
Menilai
manfaat buku teks elektronik. Asumsi penulis buku ini buku teks elektronik yang
di kembangkan oleh kementrian pendidikan nasional kurang diminati oleh para
guru, asumsi tersebut di dasarkan atas :
·
Pengetahuan
guru akan internet rendah.
·
Uuntuk
mengakses buku tersebut di internet sangat sulit
·
Sebagian
sekolah di Indonesia tidak mempunyai computer dan layanan internet
·
Dengan
menggunakan buku teks elektronik, para guru akan kehilangan komisi dalam
membeli buku teks dari para penerbit.
5.KRITERIA EVALUASI
Untuk mengevaluasi diperlukan
standar, tolok ukur atau kriteria buku teks. Tim evaluator menyusun standar
tersebut akan menggunakan kriteria yang telah di susun oleh lembaga yang
berwenang. Secara umum standar atau kriteria untuk mengevaluasi buku teks
terdiri dari butir-butir sebagai berikut :
·
Pengarang
buku
Pengarang buku teks
merupakan referesi utama bagi evaluasi buku teks. Pengarang buku teks harus
mempunyai latar belakang pendidikan atau pakar dalam bidang ilmu isi buku teks. Pengarang juga harus
mempunyai pengetahuan psikologi.
·
Isi
Menentukan kriteria
isi buku teks tidak mudah karena banyak hal yang harus dipertimbangkan, yaitu:
Bahasa penyajian, cakupan materi, kesetaraan jender.
7
·
Bahasan penyajian
Pokok bahasan dan materi yang tepat
hanya bermanfaat dan dapat dipahami siswa jika diuraikan dengan bahasa yang dapat dipahami oleh para
siswa. Oleh karena itu dalam kriteria juga dikemukakan kriteria bahasa yang dipergunakan.
Bahasa yang dipergunakan ditentukan oleh tingkat kemampuan bahasa murid dan
menggunakan bahasa stansdar.
·
Kriteria fisik buku
Fisik buku harus memenuhi sejumlah
kriteria antara lain:
a)
Kertas
buku; kertas buku menetukan kualitas buku dan harga buku.
b)
Bentuk
dan ukuran huruf,
c)
Ilustrasi,
untuk menjelaskan uraian dengan bahasa,
d)
Penjilitan
yang baik.
6.Proses Evaluasi
a).
Desain evaluasi
Desain evaluasi kurikulum terdiri dari model
evaluasi dan metode evalusi. Misalnya, metode evalusi dapat dipergunakan model
evaluasi ketimpangan yang membandingkan antara kriteria buku teks dengan
keadaan buku teks; atau model evaluasi konservatif dan kritik yang menggunakan, para pakar buku teks untuk menilai dan
mengkritik buku yeks atau gabungan dari kedua model evaluasi tersebut,
sedangkan metode penelitiannya dapat kuantitatif, kualitatif atau campuran. 8
b).
sumber Informasi
Proposal evaluasi buku teks harus
mengidentifiksi number informasi evaluasi yang antara lain terdiri dari:
* Kepala
sekolah, Jika objek evaluasi kurikulum suatu sekolah, kepala sekolah, kepalasekolah
memimpin pelaksanaan proses evaluasi. Ia memimpin pelaksanaan kurikulum
* Guru
bidang studi, yang melaksakan pembelajaran mata pelajaran tertentu dengan mempergunakan
buku teks. Ia mengetahui keunggulan dan kelemahan buku teks yang
dipergunakannya.
*.
Guru kurikulum, dewasa ini setiap sekolah mempunyai kurikulum yang bertugas
membantu kepala sekolah dalam melaksakan kurikulum sekolah.
*.
Murid, murid merupakan informasi penting bagi evaluasi buku teks. Informasi
penting bagi evaluasi buku teks yaitu untuk mengetahui kesulitan dalam
mempergunakan buku teks.
*.
Orang tua murid. Para orang tua yang baik membimbing proses belajar anaknya di
rumah. Mereka juga mempelajari buku teks dan mengobservasi perilaku anak dalam
belajar dan perkembangan perilakunya secara umum.
*.
Ilmuan, Buku teks berisi cabang ilmu tertentu dan isinya harus mencerminkan
perkembangan ilmu masa kini. Untuk menilai isinya, perlu dibahas oleh pakar imu
bidang tertentu.
9
*.
Pakar perbukuan, pakar perbukuan diperlukan dalam evaluasi buku teks untuk
menilai teknik pencetakan tipografi, ilustrasi,
dan penjilidan buku teks.
c).
instrumen Evalusi
Pada prinsipnya semua instrument evaluasi yang
telah dibahas diatas dapat dipergunakan untuk evaluasi buku teks. Akan tetapi,
instrument yang banyak dipakai adalah: Kuesioner, wawancara, kelompok pokus,
informan kunci dan penilaian pakar.
7.
Saran
Berdasarkan pada kekurangan buku teks (khususnya BSE) yang
ditemukan selama melakukan analisis, ada beberapa saran yang dapat diajukan.
1. Pelajari kriteria-kriteria buku teks yang
baik.
2. Pada saat menulis buku teks, jadikan kurikulum terbaru
sebagai pola, materi apa saja yang akan dimuat di dalam buku.
3. Pelajari dan pahami dengan baik standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang ada di dalam kurikulum.
4.
Tuliskan standar kompetensi, kompetensi dasar, juga indikator kedalam buku
teks.
5. Persiapkan dengan matang bahan-bahan atau data yang akan
dijadikan materi di dalam buku teks.
6.
Dalam mendefinisikan sesuatu carilah referensi yang dapat dipercaya.
7.
Gunakan gaya bahasa yang sesuai dengan sasaran pembaca.
8.
Gunakan ilustrasi yang mampu menarik minat siswa dan bisa memotivasi
siswa.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Buku teks adalah sarana belajar yang biasa digunakan di
sekolah-sekolah dan diperguruan tinggi untuk menunjang suatu program
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran inilah buku teks memiliki peran yang
sangat penting sebagai referensi yang digunakan siswa untuk mengoptimalkan
potensi-potensinya. Oleh karena itu, perlu adanya pemilihan buku teks yang baik
mana yang akan digunakan di dalam pembelajaran.
Ada sebelas kriteria buku teks yang baik seperti yang
diungkapkan oleh Greene dan Petty yaitu sudut pandangan (point of view),
kejelasan konsep, relevan dengan kurikulum, menarik minat, menumbuhkan
motivasi, menstimulasi aktivitas siswa, ilustratif, komunikatif, menunjang mata
pelajaran lain, menghargai perbedaan individu, dan memantapkan nilai-nilai.
Dalam penulisan buku teks bahasa Indonesia, ada empat aspek
keterampilan yang tidak mungkin dilepas yaitu aspek keterampilan
mendengarkan/menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Di
dalam penganalisisan bab, banyak sekali ditemukan kekurangan di antaranya ialah
tidak adanya standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator apa saja yang
harus dicapai oleh siswa, ketidaksesuaian topik yang ditulis di buku teks
dengan kurikulum. Ada beberapa kompetensi dasar yang sebenarnya ada di
kurikulum namun di buku teks tidak ada.
DAFTAR PUSTAKA
1. Wirawan, Msl. Teori Evaluasi. Jakarta :
rajawali 2012
5.
Porwanto.M.Ngalim, Prinsip-Prinsip Teknik Evalausi Pengajaran, Bandung :
PT Remaja Rosdakarya, 2000.