BAB I
P E N D A H U L
U A N
A
. Latar Belakang
Perkembangan dan kemajuan
kehidupan manusia terus terjadi di
bernagai sisi manusia, maka perlu melakukan evaluasi yaitu sebagai alat yang di
pakai untuk melihat kelemahan dan keunggulan dari setiap kegiatan yang di sudah
menemukan berbagai macam evaluasi yang di pergunakan oleh lembaga atau
organisasi baik di dalam perusahaan,bisnis,pemerintah dan maxsyarakat.
Evaluasi yang menjadi mekanisme
untuk memonitor,mensistematikakan,dan meningkatkan aktivitas organisasi dan
hasil-hasil sehingga para organisator di jadikan pembaharuan pada masa-masa
yang akan datang. Hal tersebut dapat di jadikan untuk bertindak
bertanggungjawab,kreatif dan monitor operasi dan pengaruh yang dihasilkan.
Evaluasi tidak hanya di lakukan
oleh lembaga public akan tetapi di lakukan oleh perusahaan dan lembaga swadaya
masyarakat. Untuk mencapai tujuanya ,perusahaan atau organisasi menciptakan
program-program dan proyek,dan produk baru yang perlu di evaluasi. Lembaga
swadaya masyarakat juga merancang dan melaksanakan program dan proyek sebagai intervensi
social untuk menciptakan perubahan
social yang juga perlu di evaluasi nilai dan mamfaatnya.
Khususnya dalam dunia pendidikan atau
lembaga pendidikan sekolah perlu juga mengenal dan mengukuran etahui
perkembangan dari evaluasi yang di gunakan sebagai standart ukuran yang di pakai. Dengan demikian sebagai
organisasi yang tepat dan mempunyai program perlu mengadakan evaluasi yang
tepat pula sehingga tercapai tujuan yang di harapkan. Maka penulis menyadari
pentingnya hal itu di pahami dan di pelajari sebagai bagian dari dukungan
terhadap evaluasi itu sendiri. Akan tetapi banyak jenis evaluasi yang sudah ada
dan berkembang perlu juga di kenal dan di mengerti sebagai alat yang seharusnya
tepat guna untuk di gunakan.
B
. Tujuan Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis
bertujuan agar semua pihak yang berkaitan dengan makalah ini termasuk pembaca
agar mempunyai pemahaman tentang:
1.Mengetahui
jenis-jenis evaluasi
2.Menggunakan
evaluasi agar tepat guna sesuai dengan kebutuhanya.
3.Sebagai
bahan penambahan pengetahuan dan pemahaman tentang jenis evaluasi
untuk di gunakan dalam lingkungan pekerjaandan di organisasi.
BAB II
JENIS – JENIS EVALUASI
A.
Jenis
evaluasi berdasarkan tujuan dibedekan atas 5 (lima) jenis evaluasi :
1.
Evaluasi
Diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang
ditujukan untuk menelaah kelemahan – kelemahan siswa beserta factor – factor
penyebabnya.
2.
Evaluasi
Selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang
digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program
kegiatan tertentu.
3.
Evaluasi
Penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang
digunakan siswa untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang
sesuai dengan karakteristik siswa.
4.
Evaluasi
Formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang
dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar dan mengajar.
5.
Evaluasi
Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang
dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan bekerja siswa.
B.
Jenis
evaluasi berdasarkan sasaran :
1.
Evaluasi
Konteks
Evaluasi konteks adalah evaluasi yang
ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar
belakang program, maupun kebutuhan – kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.
2.
Evaluasi
Input
Evaluasi input adalah evaluasi yang
diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang
digunakan untuk mencapai tujuan.
3.
Evaluasi
Proses
Evaluasi proses adalah evaluasi yang
ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kelancaran proses,
kesesuaian dengan rencana, factor pendukung dan factor hambatan yang muncul
dalam proses pelaksanaan dan sejenisnya.
4.
Evaluasi
Hasil atau Produk
Evaluasi hasil atau produk adalah
evaluasi yang diarahkan utnuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar
untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau
dihentikan.
5.
Evaluasi
Outcom atau Lulusan
Evaluasi outcome atau lulusan adalah
evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni
evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
C.
Jenis
evaluasi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :
1.
Evaluasi
Program Pembelajaran
Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan
pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspek –
aspek program pembelajaran yang lain.
2.
Evaluasi
Proses Pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara
proses pembelajaran dengan garis – garis besar program pembelajaran yang
ditetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
3.
Evaluasi
Hasil Pembelajaran
Evaluasi yang mencakup tingkat
penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun
khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
D.
Jenis
evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi
1.
Evaluasi
berdasarkan objek :
a.
Evaluasi
input
Evaluasi terhadap siswa mencakup
kemampuan kepribadian, sikap dan keyakinan.
b.
Evaluasi
transformasi
Evaluasi terhadap unsur – unsur
transformasi proses pembelajaran antara lain materi, media, metode dan lain –
lain.
c.
Evaluasi
output
Evalusi terhadap lulusan yang mengacu
pada ketercapaian hasil pembelajaran.
2.
Evaluasi
berdasarkan subjek :
a.
Evaluasi
internal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam
sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.
b.
Evaluasi
eksternal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar
sekolah sebagai evaluator, misalnya orang tua.
E.
Menurut
Dr. Wirawan
Jenis Evaluasi
dikelompokkan berdasarkan :
1.
Objek
2.
Fokus
3.
Tujuan
1.
Evaluasi
berdasarkan objek
Menurut objeknya evaluasi dapat
dikelompokkan menjadi:
a.
Evaluasi
Kebijakan
Evaluasi kebijakan adalah evaluasi yang
dilakukan untuk menyusun dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang berhubungan
dengan tatanan kehidupan masyarakat kecil luas, masyarakat kecil seperti
sekolah, perguruan tinggi dan lain-lain.
Kebijakan yang diambil oleh pemimpin
adalah bertujuan untuk memperbaiki dan mensejahterakan masyarakat, mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Kebijakan pemerintah seharusnya
dievaluasi untuk menetapkan apakah kebijakan yang berlaku mencapai tujuan.
b.
Evaluasi
Program
Evaluasi program adalah penilaian
terhadap kegiatan atau aktivitas yang telah dirancang untuk melaksanakan
kebijakan dan dilaksanakan untuk waktu yang tidak terbatas.
Kebijakan dalam
hal ini haru diikuti dengan program yang disusun dan perlu dilakukan evaluasi
untuk melihat tingkat pencapaian sasaran atau tujuan program. Misalnya untuk
melaksanakan kegiatan pendidikan dasar menyusun dan melkasanakan pendidikan
sekolah dasar.
Semua program tersebut perlu dievaluasi
untuk menentukan apakah layanan atau intervensinya telah mencapai tujuan yang
ditetapkan. Evaluasi program adalah metode sistematik untuk mengumpulkan,
menganalisis dan memakai informasi untuk menjawab pertanyaan mendasar mengenai
program.
Evaluasi program dapat dikelompokkan
menjadi :
-
Evaluasi
proses (Process Evaluating)
-
Evaluasi
Manfaat (Outcome Evaluating)
-
Evaluasi
Akibat (Impact Evaluation)
c.
Evaluasi
Proyek
Evaluasi proyek adalah kegiatan atau
aktifitas yang dilaksanakan untuk jangka waktu tertentu untuk mendukung pelaksanaan
program.
Jangka waktu yang dimaksud bias satu
tahun, dua tahun dsb dan setiap jangka waktu proyek akan berakhir (wirawan,
2011, 18).
Misalnya untuk mengembangkan program
pendidikan sekolah menengah kejuruan dirancang dan dilaksanakan proyek pengembangan
fasilitas laboratorium dan mendidik tenaganya dan dilaksanakan dalam waktu satu
tahun. Pelaksanaan proyek tersebut perlu dievaluasi untuk mengukur kinerja dan
manfaat proyek.
Ada istilah yang perlu dipahami adalah
proyek pilot (pilot project) yaitu aktivitas untuk mempersiapkan suatu program
(wirawan,2011,18) dimana pilot project merupakan persiapan yang perlu diuji dan
melihat sisi positif dan negatifnya sebagai pertimbangan untuk kelanjutan
program dari proyek tersebut.
d.
Evaluasi
Material
Menurut Wirawan
(2011,18) untuk melaksanakan kebijakan, program atau proyek diperlukan sejumlah
material atau produk-produk tertentu. Misalnya untuk melaksanakan program
pembelajaran matematika diperlukan buku teks matematika. Maka semua material
atau produk lainnya harus memenuhi standart yang ditentukan sehingga perlu
dievaluasi apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan untuk mendukung program
yang ditentukan.
e.
Evaluasi
Sumber daya alam
Evaluasi sumber
daya manusia dilaksanakan disemua lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan,
lembaga bisnis, lembaga swadaya masyarakat.
Sumber daya manusia merupakan hal yang
sangat penting untuk mendukung semua program yang direncanakan. Maka
keberhasilan orang-orang yang bekerja dilembaga terebut diatas harus dievaluasi
kinerjanya secara periodic.
Untuk mengembangkan kompetensi dan
kinerja sumber daya manusia dilakukan program pengembangan sumber daya manusia
program tersebut berupa :
-
Pelatihan
(plaaning)
-
Pendidikan
(education)
-
Pengembangan
(development)
Ketiga
program terebut perlu dievaluasi apa sudah sesuai dengan yang diharapkan untuk
mencapai tujuan.
2.
Evaluasi
berdasarkan fokusnya
Menurut wirawan (2011,19) evaluasi
menurut fokusnya diglongkan 4 jenis yaitu :
a.
Evaluasi
asesmen kebutuhan program (program need assement)
b.
Evaluasi
proses program (process program evaluation)
c.
Evaluasi
keluaran program (outcome program evaluation)
d.
Evaluasi
efesiensi (program efficiency evaluation)
a.
Evaluasi
assement kebutuhan (Need Assement evaluation)
Evaluasi assement adalah mengidentifikasi
dan mengukur kebutuhan yang diperlukan dan diinginkan organisasi atau
masyarakat.
Kebutuhan (Need) adalah ketimpangan
(gaps) anatara kondisi atau keadaan sekarang atau apa yang terjadi dengan
keadaan yang diingnkan atau yang seharusnya.
Assesment kebutuhan perlu dilakukan
menggunakan suatu kebijakan program atau proyek. Kebuthan perlu dievaluasi
untuk menyusun rencana program sebagai intervensi social untuk masyarakat. Ada
6 teknik pendekatan dalam assement kebutuhan yaitu :
1.
Mengumpulkan
data statistic sekunder yang sudah ada
2.
Pendekatan
survey
3.
Forum
masyarakat
4.
Wawancara
kelompok focus
5.
Pendekatan
informasi kunci (key informant)
6.
Analisis
isi (content analysis)
Sedangkan
kebutuhan dapat digolongkan menjadi :
1.
Kebutuhan
jangka pendek misalnya bantuan langsung dapat
2.
Kebuthan
jangka panjang misalnya anak-anak menentukan program pendidikan wajib belajar
selama 12 tahun.
3.
Kebutuhan
potensial misalnya untuk menghindari penyakit folio, tuberkolosis dan cacar
dilakukan imunisasi bagi anak-anak.
b.
Evakuasi
proses
Evaluai proses dimulai ketika program
mulai dilaksanakan. Factor-faktor yang dinilai anatara lain :
-
Pemangku
kepentingan (stakeholder)
-
Sumber-sumber
yang dipergunakan
-
Pelaksanaan
program dibandingkan yang diharapkan dalam rencana.
-
Kinerja
pelaksaan program
Evaluasi proses merupakan evaluasi
formatif yang berfungsi mengukur kinerja program untuk mengontrol pelaksanaan
program yang didalamnya juga mencakup penyimpangan kinerja.
c.
Evaluasi
keluaran
Evaluasi keluaran (outcome) merupakan
evaluasi sumatif (summative evaluation) yaitu mengukur dan memulai keluaran
akibat atau pengaruh dari program.
Data yang dijaring yaitu :
-
Hasil
atau keluaran program apakah sesuai dengan yang direncanakan.
-
Jumlah
dan jenis orang yang dilayani apakah sesuai dengan yang direncanakan
-
Pengaruh
atau akibat dari program terhadap orang yang mendapatkan layanan, apakah
terjadi perubahan atau perbedaan dari sebelum dan sesudah mendapatkan layanan
program.
-
Mengidentifikasikan
apa yang harus dilakukan agar pengaruh program dapat berlangusng terus menerus.
d.
Evaluasi
Efisiensi
Kebijakan atau program dapat dijalankan
dengan baik apabila didukung oleh biaya yang baik dan tepat yaitu anggaran yang
pas yaitu anggaran yang tidak kurang dan tidak lebih. Maka cost yang digunakan
perlu dievaluasi yaitu dengan dua cara yaitu:
-
Cost-benefit
evaluation (evaluation benefit biaya) yaitu mengukur masukkan dan keluaran
dalam pengertian keuangan.
-
Cost
– effectiveness evaluation yaitu mengukur input program dalam pengertian
keuangan dan keluaran dalam pengertian non keuangan misalnya peningkatan nilai
ujian nasional, peningkatan kemampuan berbahasa inggris.
3.
Evaluasi
berdasarkan tujuan evaluasi
Menurut Wirawan (2011 ; 22) evaluasi
dilaksanakan untuk mencapai berbagai tujuan sesuai dengan objek evaluasinya.
Tujuan melaksanakan evaluasi antara lain adalah:
a.
Mengukur
pengaruh program terhadap masyarakat. Program dirancang dan dilaksanakan
sebagai layanan terhadap masyarakat atau intervensi sosial. Maka program
seharusnya mengubah situasi dan keadaan masyarakat kearah yang lebih baik
misalnya dana Bos bertujuan untuk melaksanakan demokratisasi pendidikan.
b.
Menilai
apakah program telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Program yang
direncanakan harus sesuai dengan rencana, maka apabila terjadi penyimpangan
atau penyelewengan perlu diadakan evaluasi untuk dikoreksi.
c.
Mengukur
apakah pelaksanaan program sesuai dengan standart. Setiap program di rancang
dan dilaksanakan dengan standart
tertentu yang harus diikuti untuk dipertanggungjawabkan. Maka perlu di evaluasi
apakah sudah memenuhi pelaksanaan sesuai dengan standart yang ditetapkan.
d.
Evaluasi
program dapat mengidentifikasikan dan menemukan, maka dimensi program yang
jalan dan mana yang tidak jalan.
e.
Pengembangan
staf program.
Evaluasi dapat dilakukan mengembangkan
kemampuan staf garis depan yang langsung menyajikan layanan kepada kliennya dan
para pemangku kepentingan lainnya.
f.
Memenuhi
ketentuan undang-undang
Program disusun berdasarkan
undang-undang untuk menjawab masyarakat tapi program-program tersebut harus
dievaluasi apakah sesuai dengan ketentuan undang-undang atau tidak.
g.
Akreditasi
program
Semua lembaga yang melayani masyarakat
seperti sekolah, rumah sakit dan yang lainnya harus di evaluasi untuk
menentukan apakah telah menyajikan layanan untuk masyarakat sesuai dengan
standar yang ditentukan yaitu melalui standar layanan melalui akreditasi dari
nilai yang terendah sampai nilai yang tertinggi.
h.
Mengukur
Cost-effectiveness dan Cost-efficiency.
Untuk melaksanakan program perlu
anggaran tapi anggaran mempunyai keterbatasan maka perlu diperhatikan
prioritas. Maka anggaran perlu dilihat apakah sepadan atau tidak (Cost
Effective) dengan akibat atau manfaat yang ditimbulkan. Sedangkan
Cost-efficiency evaluation adalah untuk mengukur apakah biaya yang dikeluarkan
membiayai program telah dikeluarkan secara efisien atau tidak.
i.
Mengambil
keputusan mengenai program.
Program yang dianggap melakukan
perubahan yang maju dan positif akan dipertahankan dan dilanjutkan.
j.
All
Duntabilitas
Yaitu perlu adanya evaluasi untuk
menilai program dilaksanakan atau tidak sesuai dengan program yang direncanakan
untuk dipertanggungjawabkan oleh penyelenggara program.
k.
Memberikan
balikan kepada pimpinan dan staf program.
Posavac dan Corey (1997) mengemukakan
bahwa evaluasi merupakan kerja bahkan untuk layanan program sosial.
l.
Memperkuat
posisi politik
Jika evaluasi menghasilkan nilai positif
maka akan mendapat dukungan dari pada pngambil keputusan sehingga dapat
diteruskan yang juga memperkuat posisi politik.
m.
Membangun
teori ilmu evaluasi atau riset evaluasi.
Pada awalnya evaluasi dilaksanakan tanpa
landasan teori, dimulai oleh pemikiran Tylor bahwa evaluasi harus mengukur
pencapaian tujuan program mulai muncul embro teori revolusi. Pada tahun 1960-an
muncul berbagai teori evolusi. Profesi evaluasi memerlukan teori evaluasi untuk
merancang, melaksanakan, dan melakukan evaluasi meta (metaevaluation).
B A B III
KESIMPULAN DAN
SARAN
A. KESIMPULAN
1.
Dari
berbagai macam evaluasi dapat di simpulkan haruslah di pakai sesuai dengan
peruntukanya dan sesuai dengan kebutuhanya.
2.
Menurut
Dr Wirawan jenis evaluasi di bagi menurut:
a.
Objeknya
yaitu: - Evaluasi kebijakan
Evaluasi program
Evaluasi proyek
Evaluasi material
Evaluasi sumber
daya manusia
b.
Fokusnya
yaitu : Evaluasi asesmen kebutuhan
Evaluasi proses
Evaluasi keluaran
Evaluasi
efisiensi
c.
Tujuanya
yaitu Mengukur program terhadap
masyarakat
Menilai apakah
program sesuai dengan rencana
Mengukur apakah
program sesuai dengan standart
Mengidentifikasi
dan mengukur
Pengenbangan
staf program
Memenuhi
ketentuan undang-undang
Akreditasi
program
Mengukur
Cost-effectiveness dan cost-efficiency
Mengambil
keputusan mengenai program
All
Duntabilitasdi perlukan
3.
Penggunaan
jenis evaluasi harus memperhatikan kebutuhan yang di perlukan dan selalu
mengacu pada peningkatan kwalitas dan kepentingan pelanggan atau output yang
memuaskan sesuai dengan standart yang
di tentukan.
4.
Khususnya
dalam lembaga pendidikan manyak jenis evaluasi yang di gunakan baik dalam
lembaga secara nasional maupun secara institusi yang telah di tetapkan standart
sebagai tolok ukur.
B.
SARAN
Penulis
menyarankan melalui makalah ini agar :
1.
Semua
pihak yang berkaitan dengan makalah ini memberikan masukan dan keritik karena
penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna.
2.
Untuk
implementasi JENIS EVALUASI pada lembaga / organisasi hendaknya memahami dan
menguasai jenis evaluasi yang sesuai dengan kebutuhannya.
3.
Khusus
pada lembaga pendidikan jenis evaluasi haruslah tepat guna agar tujuan yang
dicapai sesuai dengan standar yang ditentukan.
0 komentar: