Jenis evaluasi dapat
dikelompokkan berdasarkan: (1) objek, (2) fokus, dan (3) tujuan. Ketiga jenis
evaluasi itu dipaparkan secara singkat dalam deskripsi berikut ini.
1.
Evaluasi menurut Objeknya
evaluasi
ini pun dibagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu: (1) efaluasi kebijakan, (2)
evaluasi program, (3) efaluasi proyeks, (4) evaluasi material, (5) evaluasi
sumber daya manusia.
Evaluasi
kebijakan adalah evaluasi yang dilakukan untuk menyusun dan melaksanakan
kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan tatanan kehidupan masyarakat luas,
masyarakat kecil seperti sekolah, perguruan tinggi dan lain-lain. Ada
kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemimpin untuk dilaksanakan demi
mendatangkan suatu kesejahteraan bagi masyarakat. Evaluasi kebijakan dapat dilakukan
oleh badan Eksekutif Negara: Presiden, para menteri, gubernur, bupati, dan
walikota. Dalam bidang Pendidikan maka evaluasi kebijakan dilakukan pemerintah
melalui Menteri Pendidikan Nasional. Lengkapnya baca di Buku Evaluasi Oleh Wirawan:
hlm. 16 – 23
Evaluasi
kebijakan juga dapat dilakukan oleh setiap pemimpin, khususnya
pemimpin-pemimpin sekolah dan lain-lain. Oleh karena itu menurut Wirawan, “setiap
kebijakan harus dievaluasi untuk menentukan apakah kebijakan itu bermanfaat,
dapat mencapai tujuan, dilaksanakan secara efisien dan untuk pertanggungjawaban
pelaksanaannya. Istilah lain yang biasa dipakai untuk evaluasi kebijakan adalah
analisis kebijakan (polycy analysis)”.[1]
Evaluasi
program
Evaluasi
program adalah penilaian terhadap kegiatan atau aktivitas yang telah dirancang
untuk melaksanakan kebijakan dan dilaksanakan untuk waktu yang tidak terbatas.
Kebijakan bersifat umum, untuk merealisasikan maka disusun berbagai jenis
program, seperti melaksanakan kebijakan Pendidikan Dasar maka pemerintah
melalui Direktorat Pendidikan Dasar sampai Direktorat Perguruan Tinggi menyusun
dan melaksanakan program pendidikan Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi.
Pemerintah melalui Dirjen Bimas Kristen Protestan menyusun dan melasanakan
program pendidikan menengah yaitu SMTK. Departemen Kesehatan merancang dan
melaksanakan program Asuransi Kesehatan Untuk Orang Miskin (ASESKIN), Jokowi
dan Basuki menyusun dan melaksanakan program Jakarta Sehat dll.
Semua
program itu perlu dievaluasi untuk menentukan apakah tujuan telah ditetapkan
telah tercapai.
Evaluasi
Proyek. Proyek adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk jangka waktu
tertentu untuk mendukung pelaksanaan program. Jangka waktu tersebut tersebut
bisa 1 atau 2 tahun, 6 bulan, 3 bulan, seminggu bahkan sehari. Setlah jangka
waktu tersebut suatu proyek berakhir.(Wirawan, 2011:18)
Misalnya:
untuk mengembangkan program STAKN maka dirancang dan dilaksanakan Proyek
Pengembangan Fasilitas Pendidikan dengan aktivitas pengadaan fasilitas
laboratorium dan mendidik tenaganya dalam waktu satu tahun. Pelaksanaan proyek
ini perlu dievaluasi untuk mengukur kinerja dan manfaat proyek. Istilah yang
dekat dengan evaluasi proyek yaitu “proyek pilot” (pilot project). Lengkapnya evaluasi
proyek dapat diikuti dalam buku Wirawan (2011:18).
Evaluasi
Material
Wirawan
(2011:18) menyatakan: melaksanakan kebijakan, program atau proyek
diperlukan material-material atau produk-produk tertentu. Misalnya untuk
melaksanakan program pembelajaran maka setiap mata pelajaran itu dibutuhkan
buku-buku teks. Buku-buku teks yang dibuat harus memenuhi standar tertentu
berupa standar isi, keterbacaan, gambar/ilustrasi, kualitas kertas, penjilidan
dan lain-lain. Buku-buku standar yang akan dipakai harus dievaluasi berdasarkan
standar buku teks. Wirawan mengambil sebuah contoh yang baik yaitu program Bus
Way. Misalnya Bus harus memenuhi
kualitas tertentu, seperti: nyaman, menampung banyak penumpang, tahanlama,
hemat bahan bakar, biaya pemeliharaan murah. Bus Way dapat dievaluasi
berdasarkan kriteria ini.
Evaluasi
sumber Daya Manusia
Evaluasi
ini dilakukan di semua lembaga pendidikan, pemerintah, bisnis. Evaluasi ini
berkenaan dengan kinerja pendidik (guru dan dosen) dan para pegawai organisasi.
Mereka harus dievaluasi kinerjanya secara periodik. (Wirawan, 2011:18)
2. Evaluasi menurut Fokusnya
Evaluasi
ini dapat dibagi lagi menjadi:
a. Asesmen
Kebutuhan
Asesmen Kebutuhan (need assessment) adalah
mengidentifikasi dan mengukur tingkat kebutuhan yang diperlukan dan diinginkan
oleh organisasi atau masyarakat.
Kebutuhan adalah ketimpangan (gaps) antara
kondisi atau keadaan sekarang atau apa yang terjadi dengan keadaan yang
diinginkan atau seharusnya.
b. Evaluasi
Proses
c. Evaluasi
Keluaran
d. Evaluasi
Efisiensi
3. Evaluasi Menurut Tujuannya
Tujuan
Evaluasi:
1. Mengukur pengaruh program terhadap
masyarakat
2. Menilai apakah program telah
dilaksanakan sesuai dengan rencana
3. Mengukur apakah pelaksanaan program
sesuai dengan standar
4. Mengidentifikasi dan menemukan mana
dimensi program yang jalan, mana yang tidak berjalan
5. Pengembangan staf program
6. Memenuhi ketentuan undang-undang
7. Akreditasi Program
8. Mengukur cost effectiveness dan
cost-efficiency
9. Mengambil keputusan mengenai program
10. Accountabilitas
11. Memberikan balikan kepada pimpinan
dan staf program
12. Memperkuat posisi politik
13. Mengembangkan teori ilmu evaluasi
atau riset evaluasi (Wirawan, 2011:22-24)
[1]
Ibid., hlm. 17
0 komentar: