Jumat, 19 April 2013

Jenis Evaluasi



Jenis evaluasi dapat dikelompokkan berdasarkan: (1) objek, (2) fokus, dan (3) tujuan. Ketiga jenis evaluasi itu dipaparkan secara singkat dalam deskripsi berikut ini.
1.    Evaluasi menurut Objeknya
evaluasi ini pun dibagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu: (1) efaluasi kebijakan, (2) evaluasi program, (3) efaluasi proyeks, (4) evaluasi material, (5) evaluasi sumber daya manusia.
Evaluasi kebijakan adalah evaluasi yang dilakukan untuk menyusun dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan tatanan kehidupan masyarakat luas, masyarakat kecil seperti sekolah, perguruan tinggi dan lain-lain. Ada kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemimpin untuk dilaksanakan demi mendatangkan suatu kesejahteraan bagi masyarakat. Evaluasi kebijakan dapat dilakukan oleh badan Eksekutif Negara: Presiden, para menteri, gubernur, bupati, dan walikota. Dalam bidang Pendidikan maka evaluasi kebijakan dilakukan pemerintah melalui Menteri Pendidikan Nasional. Lengkapnya baca di Buku Evaluasi Oleh Wirawan: hlm. 16 – 23
Evaluasi kebijakan juga dapat dilakukan oleh setiap pemimpin, khususnya pemimpin-pemimpin sekolah dan lain-lain. Oleh karena itu menurut Wirawan, “setiap kebijakan harus dievaluasi untuk menentukan apakah kebijakan itu bermanfaat, dapat mencapai tujuan, dilaksanakan secara efisien dan untuk pertanggungjawaban pelaksanaannya. Istilah lain yang biasa dipakai untuk evaluasi kebijakan adalah analisis kebijakan (polycy analysis)”.[1]
Evaluasi program
Evaluasi program adalah penilaian terhadap kegiatan atau aktivitas yang telah dirancang untuk melaksanakan kebijakan dan dilaksanakan untuk waktu yang tidak terbatas. Kebijakan bersifat umum, untuk merealisasikan maka disusun berbagai jenis program, seperti melaksanakan kebijakan Pendidikan Dasar maka pemerintah melalui Direktorat Pendidikan Dasar sampai Direktorat Perguruan Tinggi menyusun dan melaksanakan program pendidikan Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Pemerintah melalui Dirjen Bimas Kristen Protestan menyusun dan melasanakan program pendidikan menengah yaitu SMTK. Departemen Kesehatan merancang dan melaksanakan program Asuransi Kesehatan Untuk Orang Miskin (ASESKIN), Jokowi dan Basuki menyusun dan melaksanakan program Jakarta Sehat dll.
Semua program itu perlu dievaluasi untuk menentukan apakah tujuan telah ditetapkan telah tercapai.

Evaluasi Proyek. Proyek adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk jangka waktu tertentu untuk mendukung pelaksanaan program. Jangka waktu tersebut tersebut bisa 1 atau 2 tahun, 6 bulan, 3 bulan, seminggu bahkan sehari. Setlah jangka waktu tersebut suatu proyek berakhir.(Wirawan, 2011:18)
Misalnya: untuk mengembangkan program STAKN maka dirancang dan dilaksanakan Proyek Pengembangan Fasilitas Pendidikan dengan aktivitas pengadaan fasilitas laboratorium dan mendidik tenaganya dalam waktu satu tahun. Pelaksanaan proyek ini perlu dievaluasi untuk mengukur kinerja dan manfaat proyek. Istilah yang dekat dengan evaluasi proyek yaitu “proyek pilot” (pilot project). Lengkapnya evaluasi proyek dapat diikuti dalam buku Wirawan (2011:18).
Evaluasi Material
Wirawan (2011:18) menyatakan:   melaksanakan kebijakan, program atau proyek diperlukan material-material atau produk-produk tertentu. Misalnya untuk melaksanakan program pembelajaran maka setiap mata pelajaran itu dibutuhkan buku-buku teks. Buku-buku teks yang dibuat harus memenuhi standar tertentu berupa standar isi, keterbacaan, gambar/ilustrasi, kualitas kertas, penjilidan dan lain-lain. Buku-buku standar yang akan dipakai harus dievaluasi berdasarkan standar buku teks. Wirawan mengambil sebuah contoh yang baik yaitu program Bus Way.  Misalnya Bus harus memenuhi kualitas tertentu, seperti: nyaman, menampung banyak penumpang, tahanlama, hemat bahan bakar, biaya pemeliharaan murah. Bus Way dapat dievaluasi berdasarkan kriteria ini.
Evaluasi sumber Daya Manusia
Evaluasi ini dilakukan di semua lembaga pendidikan, pemerintah, bisnis. Evaluasi ini berkenaan dengan kinerja pendidik (guru dan dosen) dan para pegawai organisasi. Mereka harus dievaluasi kinerjanya secara periodik. (Wirawan, 2011:18)

2.    Evaluasi menurut  Fokusnya
Evaluasi ini dapat dibagi lagi menjadi:
a.    Asesmen Kebutuhan
Asesmen Kebutuhan (need assessment) adalah mengidentifikasi dan mengukur tingkat kebutuhan yang diperlukan dan diinginkan oleh organisasi atau masyarakat.
Kebutuhan adalah ketimpangan (gaps) antara kondisi atau keadaan sekarang atau apa yang terjadi dengan keadaan yang diinginkan  atau seharusnya.
b.    Evaluasi Proses
c.    Evaluasi Keluaran
d.    Evaluasi Efisiensi

3.    Evaluasi Menurut Tujuannya



Tujuan Evaluasi:

1.      Mengukur pengaruh program terhadap masyarakat
2.      Menilai apakah program telah dilaksanakan sesuai dengan rencana
3.      Mengukur apakah pelaksanaan program sesuai dengan standar
4.      Mengidentifikasi dan menemukan mana dimensi program yang jalan, mana yang tidak berjalan
5.      Pengembangan staf program
6.      Memenuhi ketentuan undang-undang
7.      Akreditasi Program
8.      Mengukur cost effectiveness dan cost-efficiency
9.      Mengambil keputusan mengenai program
10.  Accountabilitas
11.  Memberikan balikan kepada pimpinan dan staf program
12.  Memperkuat posisi politik
13.  Mengembangkan teori ilmu evaluasi atau riset evaluasi (Wirawan, 2011:22-24)


[1] Ibid., hlm. 17
Previous Post
Next Post

About Author

0 komentar: