Rabu, 12 Juni 2013

Evaluasi Buku Teks

Evaluasi Buku Teks


TUGAS PRIBADI
EVALUASI BUKU TEKS
Makalah
Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Buku Teks
Dosen : Dr. Yonas Muanley, M.Th
Oleh:
ROIDA SILALAHI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus, bahwa tugas makalah Evalualuasi PAK., meskipun banyak kelemahan dan kekurangan yang terjadi dalam makalah ini, tetapi sangat diharapkan bahwa isi dari makalah ini  dapat memperluas wawasan maksud dan tujuan dari penulis makalah ini tidak lain untuk memenuhi tugas kewajiban  mata kuliah Evaluasi PAK serta merupakan tanggung jawab penulis pada tugas yang diberikan.
Tujuan penulisan tugas makalah ini di buat sebagai salah satu syarat kelulusan dari mata kuliah Filsafat Ilmu. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan tugas makalah ini tidak akan lancar. Oleh karena itu  penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dosen Evaluasi PAK Dr.Yonas Moanley dan. Rekan – rekan guru SMK N 51 Jakarta, rekan – rekan STT REM dan Keluarga besar penulis, terimakasih atas doa dan dukungan yang membuat penulis tetap semangat
Akhir kata semoga tugas makalah pada mata kuliah Evaluasi PAK ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.


                                                                          Jakarta, 22 mei 2013
                                                                            Penulis
                        

                                                                    Roida Silalahi, S.PAK


            EVALUASI BUKU TEKS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara definitif buku teks adalah sarana belajar yang digunakan di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran. (Buckingham, 1958 :1523). Dalam proses belajar mengajar di sekolah, buku teks dapat menjadi  pegangan guru dan siswa yaitu sebagai referensi utama atau menjadi buku suplemen/tambahan. Di dalam kegiatan belajar, siswa tak sebatas mencermati apa-apa saja yang diterangkan oleh guru. Siswa membutuhkan referensi atau acuan untuk menggali ilmu agar pemahaman siswa lebih luas sehingga kemampuannya dapat lebih dioptimalkan. Dengan adanya buku teks tersebut, siswa dituntun untuk berlatih, berpraktik, atau mencobakan teori-teori yang sudah dipelajari dari buku tersebut. Oleh karena itu, guru harus secara cerdas menentukan buku ajar karya siapa yang akan digunakan di dalam pembelajaran. Karena, pada saat guru tepat menentukan buku ajar terbaik, hal tersebut akan berpengaruh besar di dalam proses pembelajaran nantinya.
Saat ini, pemerintah telah memberikan suatu kebijakan berupa disediakannya buku sekolah elektronik (BSE). Siswa ataupun guru dapat mengunduh buku tersebut secara gratis. Pemerintah membeli buku-buku dari penulis buku ajar yang telah lolos seleksi standardisasi buku teks yang telah ditetapkan.
            Buku ajar yang baik memiliki kriteria tertentu atau standar tertentu seperti tentang relevansinya dengan kurikulum yang sedang berlaku saat ini, kesesuaian metode dengan materi yang disampaikan, isi buku atau sudut keilmuannya yaitu apakah teori-teori yang digunakan di dalam penulisan buku ajar ini sudah sesuai atau belum, dsb. Oleh karena itu, perlu diadakannya analisis terhadap buku teks tersebut, dalam hal ini BSE apakah BSE tersebut telah benar-benar memenuhi kriteria buku teks yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Tarigan dalam Telaah Buku Bahasa Indonesia (1986: 86) konsep-konsep yang digunakan dalam suatu buku teks harus jelas, tandas. Keremang-remangan dan kesamaran perlu dihindari agar siswa atau pembaca juga jelas pengerian, pemahaman, dan penangkapannya.
            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konsep adalah rancangan, ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret. Melihat dua penjelasan tersebut, maka konsep-konsep yang terdapat di dalam buku teks memang harus jelas.
Menurut KBBI ilustrasi adalah gambar (foto, lukisan) untuk membantu memperjelas isi buku, karangan, dsb; gambar, desain, atau diagram untuk penghias (halaman sampul dsb); (penjelasan) tambahan berupa contoh, bandingan, dsb untuk lebih memperjelas paparan (tulisan, dsb).
                                                                                                                                    Walaupun sifatnya hanya berupa tambahan, llustrasi mempunyai peranan cukup penting di dalam buku teks. Seseorang tertarik membaca bisa saja dikarenakan gambar-gambar atau ilustrasi yang ada di dalam buku tersebut. Siswa menjadi lebih tertarik membaca dan termotivasi untu mengikuti intruksi-intruksi di dalam buku. Hal ini bisa dikaitkan dengan karakter buku teks yang baik lainnya yaitu menarik minat dan menumbuhkan motivasi.
1.PENGERTIAN DAN MANFAAAT BUKU TEKS
Salah satu jenis evaluasi menurut objeknya adalah evaluasi materil yang di pergunakan untuk kegiatan tertentu, dalam bidang pendidika, objek jenis evaluasi adalah semua perangkat keras dan perangkat lunak yang dipergunakan proses belajar dan mengajar baik dikelas maupun diluar kelas .
Buku standar untuk mempelajari mata pelajaran tertentu , buku teks perlu di evaluasi secara sistematis dan berkelanjutan . Evaluasi berkelanjutan terdiri dari mengevaluasi buku teks yang akan di pakai  di kelas dan evaluasi buku teks yang akan dipakai disekolah tertentu di masa lalu. Pada setiap tahun ajaran baru  ajaran baru para guru mata pelajaran harus memiliki buku teks yang akan dipergunakanuntuk mengajar mata pelajaran yang diampuh. Pemilihan buku tersebut dilakukan melalui evaluasi buku-bukuyang ada di pasar buku. Untuk membantu sekolah dalam memilih buku teks diberbagai Negara, kementrian, Departemen atau lembaga yang terkait dengan pendidikan melakukan evaluasi buku-bukuteks yang diterbitkan oleh para penerbit komersil. .
                                                                                                                           Hasilnya adalah lima sampai sepuluh buku teks mata pelajaran tertentu, dan buku tersebut kemudian diberikan kepada kepala sekolah dan guru untuk dipilih salah satu diantaranya untuk dipergunakan mengajar
2.Pengertian Evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasi merupakan kegiatan yangbersifat hierarki. Artinya ketiga kegiatan tersebut dalam kaitannya denganproses belajar mengajar tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan dalampelaksanaannya harus dilaksanakan secara berurutan.
        Pengukuran dapat diartikan dengan kegiatan untuk mengukursesuatu. Pada hakekatnya, kegiatan ini adalah membandingkansesuatu dengan atau sesuatu yang lain (Anas Sudijono, 1996: 3) Jikakita mengukur suhu badan seseorang dengan termometer, ataumengukur jarak kota A dengan kota B, maka sesungguhnya yangsedang dilakukan adalah mengkuantifikasi keadaan seseorang atautempat kedalam angka. Karenanya, dapat
dipahami
bahwa pengukuranitu bersifat kuantitatif.Menurut Mardapi (2004: 14) pengukuran pada manusia seperti kognitif, afektif danpsikomotor dirubah menjadi angka. Karenanya, kesalahan dalammengangkakan aspek-aspek ini harus sekecil mungkin. Kesalahanyang mungkin muncul dalam melakukan pengukuran khususnyadibidang ilmu-ilmu sosial dapat berasal dari alat ukur, cara mengukurdan obyek yang diukur. dasarnya adalahkegiatan penentuan angka terhadap suatu obyek secara sistematis.Karakteristik yang terdapat dalam obyek yang diukur ditransfermenjadi bentuk angka sehingga lebih mudah untuk dinilai. aspek-aspek yang terdapat dalam diri Pengukuran dalam bidang pendidikan erat kaitannya dengan tes.                                                                                                               4
Hal ini dikarenakan salah satu cara yang sering dipakai untukmengukur hasil yang telah dicapai siswa adalah dengan tes. Selaindengan tes, terkadang juga dipergunakan nontes. Jika tes dapatmemberikan informasi tentang karakteristik kognitif dan psikomotor,maka nontes dapat memberikan informasi tentang karakteristik afektif obyek.
3.PERENCANAAN EVALUASI
            Evaluasi buku teks dimulai dengan penyusunan rencana evaluasi yang terdiri dari langkah- langkah sebagai berikut : menyusun tim evaluator  , menyusun kriteria evaluasi, menyusun desaein evaluasi , menjaring dan menganalisis data.
1.    Pakar dalam bidang ilmu tertentu. Contoh buku teks sejarah : untuk mengevaluasi buku teks sejarah diperlukan sejarawan, untuk mengevaluasi buku teks matematika diperlukan pakar matematika dan sebagainya.
2.    Pakar bidang studi, para guru bidang studi perlu diikut sertakan karena merekalah yang akan menggunakan buku teksuntuk menggunakan pembelajaran mata pelajaran yang diampunya.
3.    Pakar pendidikan dan pisikologi, kedua pakar tersebut diperlukan untuk menentukan tujuan pendidika dan pengaruh materi yang diajarkan terhadap perkembangan kecerdasan, psikolog, dan prilaku anak sebelum dan setelah mempelajari materidalam buku teks.
4.    4 Pakar bahasa, bahasa yang dipergunakan harus sesuai dengan bahasa yang Indonesia dan dalam mengevaluasibuku teks diperlukan pakar bahasa untuk mengevaluasi bahasa yang dipergunakanbuku teks.

5
5.    Pakar perbukuan, diperlukan dalam evaluasi buku teksuntuk menilai keterbacaan buku dalam pengertian jenis kertas, jenis dan ukuran huruf, ilustrasi dan gambardan teknik penjilitannya.
6.    Pustakawan, merupakan profesi yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam bidang perbukuan .
7.    Information technology specialist. Departemen pendidikan nasional repoblik Indonesia membuat trobosan dengan menerbitkan buku teks elektronik ( E-TEKS BOOK) dengan biaya puluhan milliar rupiah, untuk mengevaluasinya diperlukan pakar information teknologi.
                          Jenis anggota tim evaluasi buku teks tergantung cakupan evaluasi , jika evaluasi hanya mengevaluasi buku teks yang dipakai di satu sekolah, anggota timnyamungkin hanya beranggotakan kepala sekolah, guru kurikulum, guru mata pelajaran dan pustakawan. Sedangkan jika cakupan evaluasinya berbagai buku teks yang akan dipakai oleh sekolah-sekolah di seluruh Negara anggota timnya dapat ketujuh pakar tersebut.
4. Tujuan evaluasi
                        Evaluasi kurikulum dirancang dan dilaksanakan dengan tujuan :
1.    Menentukan buku teks yang akan  dipakai secara nasional dan local.
2.    Menilai buku teks yang sedang dipakai , tujuanya untuk mengetahui apakah isi buku teks tersebut masih sesuai dengan kurikulum dan perkembangan ilmu pengetahuan .
6
3.    Menilai manfaat buku teks elektronik. Asumsi penulis buku ini buku teks elektronik yang di kembangkan oleh kementrian pendidikan nasional kurang diminati oleh para guru, asumsi tersebut di dasarkan atas :
·         Pengetahuan guru akan internet rendah.
·         Uuntuk mengakses buku tersebut di internet sangat sulit
·         Sebagian sekolah di Indonesia tidak mempunyai computer dan layanan internet
·         Dengan menggunakan buku teks elektronik, para guru akan kehilangan komisi dalam membeli buku teks dari para penerbit.
5.KRITERIA EVALUASI
                       Untuk mengevaluasi diperlukan standar, tolok ukur atau kriteria buku teks. Tim evaluator menyusun standar tersebut akan menggunakan kriteria yang telah di susun oleh lembaga yang berwenang. Secara umum standar atau kriteria untuk mengevaluasi buku teks terdiri dari butir-butir sebagai berikut :
·         Pengarang buku
                          Pengarang buku teks merupakan referesi utama bagi evaluasi buku teks. Pengarang buku teks harus mempunyai latar belakang pendidikan atau pakar dalam  bidang ilmu isi buku teks. Pengarang juga harus mempunyai pengetahuan psikologi.
·         Isi
Menentukan kriteria isi buku teks tidak mudah karena banyak hal yang harus dipertimbangkan,  yaitu:  Bahasa penyajian, cakupan materi, kesetaraan jender.
                                                                                                                        7
·          Bahasan penyajian
            Pokok bahasan dan materi yang tepat hanya bermanfaat dan dapat dipahami siswa jika diuraikan  dengan bahasa yang dapat dipahami oleh para siswa. Oleh karena itu dalam kriteria juga dikemukakan kriteria bahasa yang dipergunakan. Bahasa yang dipergunakan ditentukan oleh tingkat kemampuan bahasa murid dan menggunakan bahasa stansdar.
·          Kriteria fisik buku
            Fisik buku harus memenuhi sejumlah kriteria antara lain:
a)    Kertas buku; kertas buku menetukan kualitas buku dan harga buku.
b)    Bentuk dan ukuran huruf,
c)    Ilustrasi, untuk menjelaskan uraian dengan bahasa,
d)    Penjilitan yang baik.
6.Proses Evaluasi
a). Desain evaluasi
Desain evaluasi kurikulum terdiri dari model evaluasi dan metode evalusi. Misalnya, metode evalusi dapat dipergunakan model evaluasi ketimpangan yang membandingkan antara kriteria buku teks dengan keadaan buku teks; atau model evaluasi konservatif dan kritik  yang menggunakan,  para pakar buku teks untuk menilai dan mengkritik buku yeks atau gabungan dari kedua model evaluasi tersebut, sedangkan metode penelitiannya dapat kuantitatif, kualitatif atau campuran.                                                                                                   8
b). sumber Informasi
Proposal evaluasi buku teks harus mengidentifiksi number informasi evaluasi yang antara lain terdiri dari:
*   Kepala sekolah, Jika objek evaluasi kurikulum suatu sekolah, kepala sekolah, kepalasekolah memimpin pelaksanaan proses evaluasi. Ia memimpin pelaksanaan kurikulum
       *    Guru bidang studi, yang melaksakan pembelajaran mata pelajaran tertentu dengan   mempergunakan buku teks. Ia mengetahui keunggulan dan kelemahan buku teks yang dipergunakannya.
*. Guru kurikulum, dewasa ini setiap sekolah mempunyai kurikulum yang bertugas membantu kepala sekolah dalam melaksakan kurikulum sekolah.
*. Murid, murid merupakan informasi penting bagi evaluasi buku teks. Informasi penting bagi evaluasi buku teks yaitu untuk mengetahui kesulitan dalam mempergunakan buku teks.
*. Orang tua murid. Para orang tua yang baik membimbing proses belajar anaknya di rumah. Mereka juga mempelajari buku teks dan mengobservasi perilaku anak dalam belajar dan perkembangan perilakunya secara umum.
*. Ilmuan, Buku teks berisi cabang ilmu tertentu dan isinya harus mencerminkan perkembangan ilmu masa kini. Untuk menilai isinya, perlu dibahas oleh pakar imu bidang tertentu.
                                                                                                                              9
*. Pakar perbukuan, pakar perbukuan diperlukan dalam evaluasi buku teks untuk menilai teknik pencetakan tipografi, ilustrasi,  dan penjilidan buku teks.
c). instrumen Evalusi
Pada prinsipnya semua instrument evaluasi yang telah dibahas diatas dapat dipergunakan untuk evaluasi buku teks. Akan tetapi, instrument yang banyak dipakai adalah: Kuesioner, wawancara, kelompok pokus, informan kunci dan penilaian pakar.
7. Saran
Berdasarkan pada kekurangan buku teks (khususnya BSE) yang ditemukan selama melakukan analisis, ada beberapa saran yang dapat diajukan.
1.  Pelajari kriteria-kriteria buku teks yang baik.
2. Pada saat menulis buku teks, jadikan kurikulum terbaru sebagai pola, materi apa saja yang akan dimuat di dalam buku.
3. Pelajari dan pahami dengan baik standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada di dalam kurikulum.
4. Tuliskan standar kompetensi, kompetensi dasar, juga indikator kedalam buku teks.
5. Persiapkan dengan matang bahan-bahan atau data yang akan dijadikan materi di dalam buku teks.
6. Dalam mendefinisikan sesuatu carilah referensi yang dapat dipercaya.
                                                                                                                                    7. Gunakan gaya bahasa yang sesuai dengan sasaran pembaca.
8. Gunakan ilustrasi yang  mampu menarik minat siswa dan bisa memotivasi siswa.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Buku teks adalah sarana belajar yang biasa digunakan di sekolah-sekolah dan diperguruan tinggi untuk menunjang suatu program pembelajaran. Dalam proses pembelajaran inilah buku teks memiliki peran yang sangat penting sebagai referensi yang digunakan siswa untuk mengoptimalkan potensi-potensinya. Oleh karena itu, perlu adanya pemilihan buku teks yang baik mana yang akan digunakan di dalam pembelajaran.
Ada sebelas kriteria buku teks yang baik seperti yang diungkapkan oleh Greene dan Petty yaitu sudut pandangan (point of view), kejelasan konsep, relevan dengan kurikulum, menarik minat, menumbuhkan motivasi, menstimulasi aktivitas siswa, ilustratif, komunikatif, menunjang mata pelajaran lain, menghargai perbedaan individu, dan memantapkan nilai-nilai.
Dalam penulisan buku teks bahasa Indonesia, ada empat aspek keterampilan yang tidak mungkin dilepas yaitu aspek keterampilan mendengarkan/menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Di dalam penganalisisan bab, banyak sekali ditemukan kekurangan di antaranya ialah tidak adanya standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator apa saja yang harus dicapai oleh siswa, ketidaksesuaian topik yang ditulis di buku teks dengan kurikulum. Ada beberapa kompetensi dasar yang sebenarnya ada di kurikulum namun di buku teks tidak ada.

                                                                                                                       

DAFTAR PUSTAKA

1.  Wirawan, Msl. Teori Evaluasi. Jakarta : rajawali 2012
5.  Porwanto.M.Ngalim, Prinsip-Prinsip Teknik Evalausi Pengajaran, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2000.


Senin, 10 Juni 2013

Jenis-Jenis Evaluasi: Elekson Pakpahan

Jenis-Jenis Evaluasi: Elekson Pakpahan


BAB   I
P E N D A H U L U A N
A . Latar Belakang

               Perkembangan dan kemajuan kehidupan manusia  terus terjadi di bernagai sisi manusia, maka perlu melakukan evaluasi yaitu sebagai alat yang di pakai untuk melihat kelemahan dan keunggulan dari setiap kegiatan yang di sudah menemukan berbagai macam evaluasi yang di pergunakan oleh lembaga atau organisasi baik di dalam perusahaan,bisnis,pemerintah dan maxsyarakat.
            Evaluasi yang menjadi mekanisme untuk memonitor,mensistematikakan,dan meningkatkan aktivitas organisasi dan hasil-hasil sehingga para organisator di jadikan pembaharuan pada masa-masa yang akan datang. Hal tersebut dapat di jadikan untuk bertindak bertanggungjawab,kreatif dan monitor operasi dan pengaruh yang dihasilkan.
             Evaluasi tidak hanya di lakukan oleh lembaga public akan tetapi di lakukan oleh perusahaan dan lembaga swadaya masyarakat. Untuk mencapai tujuanya ,perusahaan atau organisasi menciptakan program-program dan proyek,dan produk baru yang perlu di evaluasi. Lembaga swadaya masyarakat juga merancang dan melaksanakan program dan proyek sebagai intervensi social  untuk menciptakan perubahan social yang juga perlu di evaluasi nilai dan mamfaatnya.
             Khususnya dalam dunia pendidikan atau lembaga pendidikan sekolah perlu juga mengenal dan mengukuran etahui perkembangan dari evaluasi yang di gunakan sebagai standart ukuran  yang di pakai. Dengan demikian sebagai organisasi yang tepat dan mempunyai program perlu mengadakan evaluasi yang tepat pula sehingga tercapai tujuan yang di harapkan. Maka penulis menyadari pentingnya hal itu di pahami dan di pelajari sebagai bagian dari dukungan terhadap evaluasi itu sendiri. Akan tetapi banyak jenis evaluasi yang sudah ada dan berkembang perlu juga di kenal dan di mengerti sebagai alat yang seharusnya tepat guna untuk di gunakan.

B . Tujuan Penulisan
           Dalam penulisan makalah ini penulis bertujuan agar semua pihak yang berkaitan dengan makalah ini termasuk pembaca agar mempunyai pemahaman tentang:
1.Mengetahui jenis-jenis evaluasi
2.Menggunakan evaluasi agar tepat guna sesuai dengan kebutuhanya.
3.Sebagai bahan penambahan pengetahuan dan pemahaman tentang jenis   evaluasi   untuk di gunakan dalam lingkungan pekerjaandan di organisasi.


BAB II
JENIS – JENIS EVALUASI
A.    Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedekan atas 5 (lima) jenis evaluasi :
1.      Evaluasi Diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan – kelemahan siswa beserta factor – factor penyebabnya.
2.      Evaluasi Selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3.      Evaluasi Penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan siswa untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
4.      Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar dan mengajar.
5.      Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan bekerja siswa.

B.     Jenis evaluasi berdasarkan sasaran :
1.      Evaluasi Konteks
Evaluasi konteks adalah evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan – kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.
2.      Evaluasi Input
Evaluasi input adalah evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
3.      Evaluasi Proses
Evaluasi proses adalah evaluasi yang ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kelancaran proses, kesesuaian dengan rencana, factor pendukung dan factor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan dan sejenisnya.
4.      Evaluasi Hasil atau Produk
Evaluasi hasil atau produk adalah evaluasi yang diarahkan utnuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
5.      Evaluasi Outcom atau Lulusan
Evaluasi outcome atau lulusan adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.

C.     Jenis evaluasi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :
1.      Evaluasi Program Pembelajaran
Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspek – aspek program pembelajaran yang lain.
2.      Evaluasi Proses Pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara proses pembelajaran dengan garis – garis besar program pembelajaran yang ditetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
3.      Evaluasi Hasil Pembelajaran
Evaluasi yang mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

D.    Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi
1.      Evaluasi berdasarkan objek :
a.       Evaluasi input
Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap dan keyakinan.
b.      Evaluasi transformasi
Evaluasi terhadap unsur – unsur transformasi proses pembelajaran antara lain materi, media, metode dan lain – lain.
c.       Evaluasi output
Evalusi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.
2.      Evaluasi berdasarkan subjek :
a.       Evaluasi internal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.
b.      Evaluasi eksternal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orang tua.

E.     Menurut Dr. Wirawan
Jenis Evaluasi dikelompokkan berdasarkan :
1.    Objek
2.    Fokus
3.    Tujuan
1.      Evaluasi berdasarkan objek
Menurut objeknya evaluasi dapat dikelompokkan menjadi:
a.       Evaluasi Kebijakan
Evaluasi kebijakan adalah evaluasi yang dilakukan untuk menyusun dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan tatanan kehidupan masyarakat kecil luas, masyarakat kecil seperti sekolah, perguruan tinggi dan lain-lain.
Kebijakan yang diambil oleh pemimpin adalah bertujuan untuk memperbaiki dan mensejahterakan masyarakat, mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kebijakan pemerintah seharusnya dievaluasi untuk menetapkan apakah kebijakan yang berlaku mencapai tujuan.
b.      Evaluasi Program
Evaluasi program adalah penilaian terhadap kegiatan atau aktivitas yang telah dirancang untuk melaksanakan kebijakan dan dilaksanakan untuk waktu yang tidak terbatas.
Kebijakan dalam hal ini haru diikuti dengan program yang disusun dan perlu dilakukan evaluasi untuk melihat tingkat pencapaian sasaran atau tujuan program. Misalnya untuk melaksanakan kegiatan pendidikan dasar menyusun dan melkasanakan pendidikan sekolah dasar.
Semua program tersebut perlu dievaluasi untuk menentukan apakah layanan atau intervensinya telah mencapai tujuan yang ditetapkan. Evaluasi program adalah metode sistematik untuk mengumpulkan, menganalisis dan memakai informasi untuk menjawab pertanyaan mendasar mengenai program.
Evaluasi program dapat dikelompokkan menjadi :
-          Evaluasi proses (Process Evaluating)
-          Evaluasi Manfaat (Outcome Evaluating)
-          Evaluasi Akibat (Impact Evaluation)
c.       Evaluasi Proyek
Evaluasi proyek adalah kegiatan atau aktifitas yang dilaksanakan untuk jangka waktu tertentu untuk mendukung pelaksanaan program.
Jangka waktu yang dimaksud bias satu tahun, dua tahun dsb dan setiap jangka waktu proyek akan berakhir (wirawan, 2011, 18).
Misalnya untuk mengembangkan program pendidikan sekolah menengah kejuruan dirancang dan dilaksanakan proyek pengembangan fasilitas laboratorium dan mendidik tenaganya dan dilaksanakan dalam waktu satu tahun. Pelaksanaan proyek tersebut perlu dievaluasi untuk mengukur kinerja dan manfaat proyek.
Ada istilah yang perlu dipahami adalah proyek pilot (pilot project) yaitu aktivitas untuk mempersiapkan suatu program (wirawan,2011,18) dimana pilot project merupakan persiapan yang perlu diuji dan melihat sisi positif dan negatifnya sebagai pertimbangan untuk kelanjutan program dari proyek tersebut.
d.      Evaluasi Material
Menurut Wirawan (2011,18) untuk melaksanakan kebijakan, program atau proyek diperlukan sejumlah material atau produk-produk tertentu. Misalnya untuk melaksanakan program pembelajaran matematika diperlukan buku teks matematika. Maka semua material atau produk lainnya harus memenuhi standart yang ditentukan sehingga perlu dievaluasi apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan untuk mendukung program yang ditentukan.
e.       Evaluasi Sumber daya alam
Evaluasi sumber daya manusia dilaksanakan disemua lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan, lembaga bisnis, lembaga swadaya masyarakat.
Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung semua program yang direncanakan. Maka keberhasilan orang-orang yang bekerja dilembaga terebut diatas harus dievaluasi kinerjanya secara periodic.
Untuk mengembangkan kompetensi dan kinerja sumber daya manusia dilakukan program pengembangan sumber daya manusia program tersebut berupa :
-          Pelatihan (plaaning)
-          Pendidikan (education)
-          Pengembangan (development)
Ketiga program terebut perlu dievaluasi apa sudah sesuai dengan yang diharapkan untuk mencapai tujuan.
2.      Evaluasi berdasarkan fokusnya
Menurut wirawan (2011,19) evaluasi menurut fokusnya diglongkan 4 jenis yaitu :
a.       Evaluasi asesmen kebutuhan program (program need assement)
b.      Evaluasi proses program (process program evaluation)
c.       Evaluasi keluaran program (outcome program evaluation)
d.      Evaluasi efesiensi (program efficiency evaluation)
a.  Evaluasi assement kebutuhan (Need Assement evaluation)
Evaluasi assement adalah mengidentifikasi dan mengukur kebutuhan yang diperlukan dan diinginkan organisasi atau masyarakat.
Kebutuhan (Need) adalah ketimpangan (gaps) anatara kondisi atau keadaan sekarang atau apa yang terjadi dengan keadaan yang diingnkan atau yang seharusnya.
Assesment kebutuhan perlu dilakukan menggunakan suatu kebijakan program atau proyek. Kebuthan perlu dievaluasi untuk menyusun rencana program sebagai intervensi social untuk masyarakat. Ada 6 teknik pendekatan dalam assement kebutuhan yaitu :
1.    Mengumpulkan data statistic sekunder yang sudah ada
2.    Pendekatan survey
3.    Forum masyarakat
4.    Wawancara kelompok focus
5.    Pendekatan informasi kunci (key informant)
6.    Analisis isi (content analysis)
Sedangkan kebutuhan dapat digolongkan menjadi :
1.    Kebutuhan jangka pendek misalnya bantuan langsung dapat
2.    Kebuthan jangka panjang misalnya anak-anak menentukan program pendidikan wajib belajar selama 12 tahun.
3.    Kebutuhan potensial misalnya untuk menghindari penyakit folio, tuberkolosis dan cacar dilakukan imunisasi bagi anak-anak.

b.      Evakuasi proses
Evaluai proses dimulai ketika program mulai dilaksanakan. Factor-faktor yang dinilai anatara lain :
-       Pemangku kepentingan (stakeholder)
-       Sumber-sumber yang dipergunakan
-       Pelaksanaan program dibandingkan yang diharapkan dalam rencana.
-       Kinerja pelaksaan program
Evaluasi proses merupakan evaluasi formatif yang berfungsi mengukur kinerja program untuk mengontrol pelaksanaan program yang didalamnya juga mencakup penyimpangan kinerja.
c.       Evaluasi keluaran
Evaluasi keluaran (outcome) merupakan evaluasi sumatif (summative evaluation) yaitu mengukur dan memulai keluaran akibat atau pengaruh dari program.
Data yang dijaring yaitu :
-       Hasil atau keluaran program apakah sesuai dengan yang direncanakan.
-       Jumlah dan jenis orang yang dilayani apakah sesuai dengan yang direncanakan
-       Pengaruh atau akibat dari program terhadap orang yang mendapatkan layanan, apakah terjadi perubahan atau perbedaan dari sebelum dan sesudah mendapatkan layanan program.
-       Mengidentifikasikan apa yang harus dilakukan agar pengaruh program dapat berlangusng terus menerus.
d.      Evaluasi Efisiensi
Kebijakan atau program dapat dijalankan dengan baik apabila didukung oleh biaya yang baik dan tepat yaitu anggaran yang pas yaitu anggaran yang tidak kurang dan tidak lebih. Maka cost yang digunakan perlu dievaluasi yaitu dengan dua cara yaitu:
-       Cost-benefit evaluation (evaluation benefit biaya) yaitu mengukur masukkan dan keluaran dalam pengertian keuangan.
-       Cost – effectiveness evaluation yaitu mengukur input program dalam pengertian keuangan dan keluaran dalam pengertian non keuangan misalnya peningkatan nilai ujian nasional, peningkatan kemampuan berbahasa inggris.
3.      Evaluasi berdasarkan tujuan evaluasi
Menurut Wirawan (2011 ; 22) evaluasi dilaksanakan untuk mencapai berbagai tujuan sesuai dengan objek evaluasinya. Tujuan melaksanakan evaluasi antara lain adalah:
a.       Mengukur pengaruh program terhadap masyarakat. Program dirancang dan dilaksanakan sebagai layanan terhadap masyarakat atau intervensi sosial. Maka program seharusnya mengubah situasi dan keadaan masyarakat kearah yang lebih baik misalnya dana Bos bertujuan untuk melaksanakan demokratisasi pendidikan.
b.      Menilai apakah program telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Program yang direncanakan harus sesuai dengan rencana, maka apabila terjadi penyimpangan atau penyelewengan perlu diadakan evaluasi untuk dikoreksi.
c.       Mengukur apakah pelaksanaan program sesuai dengan standart. Setiap program di rancang dan dilaksanakan  dengan standart tertentu yang harus diikuti untuk dipertanggungjawabkan. Maka perlu di evaluasi apakah sudah memenuhi pelaksanaan sesuai dengan standart yang ditetapkan.
d.      Evaluasi program dapat mengidentifikasikan dan menemukan, maka dimensi program yang jalan dan mana yang tidak jalan.
e.       Pengembangan staf program.
Evaluasi dapat dilakukan mengembangkan kemampuan staf garis depan yang langsung menyajikan layanan kepada kliennya dan para pemangku kepentingan lainnya.
f.       Memenuhi ketentuan undang-undang
Program disusun berdasarkan undang-undang untuk menjawab masyarakat tapi program-program tersebut harus dievaluasi apakah sesuai dengan ketentuan undang-undang atau tidak.
g.      Akreditasi program
Semua lembaga yang melayani masyarakat seperti sekolah, rumah sakit dan yang lainnya harus di evaluasi untuk menentukan apakah telah menyajikan layanan untuk masyarakat sesuai dengan standar yang ditentukan yaitu melalui standar layanan melalui akreditasi dari nilai yang terendah sampai nilai yang tertinggi.
h.      Mengukur Cost-effectiveness dan Cost-efficiency.
Untuk melaksanakan program perlu anggaran tapi anggaran mempunyai keterbatasan maka perlu diperhatikan prioritas. Maka anggaran perlu dilihat apakah sepadan atau tidak (Cost Effective) dengan akibat atau manfaat yang ditimbulkan. Sedangkan Cost-efficiency evaluation adalah untuk mengukur apakah biaya yang dikeluarkan membiayai program telah dikeluarkan secara efisien atau tidak.
i.        Mengambil keputusan mengenai program.
Program yang dianggap melakukan perubahan yang maju dan positif akan dipertahankan dan dilanjutkan.
j.        All Duntabilitas
Yaitu perlu adanya evaluasi untuk menilai program dilaksanakan atau tidak sesuai dengan program yang direncanakan untuk dipertanggungjawabkan oleh penyelenggara program.
k.      Memberikan balikan kepada pimpinan dan staf program.
Posavac dan Corey (1997) mengemukakan bahwa evaluasi merupakan kerja bahkan untuk layanan program sosial.
l.        Memperkuat posisi politik
Jika evaluasi menghasilkan nilai positif maka akan mendapat dukungan dari pada pngambil keputusan sehingga dapat diteruskan yang juga memperkuat posisi politik.
m.    Membangun teori ilmu evaluasi atau riset evaluasi.
Pada awalnya evaluasi dilaksanakan tanpa landasan teori, dimulai oleh pemikiran Tylor bahwa evaluasi harus mengukur pencapaian tujuan program mulai muncul embro teori revolusi. Pada tahun 1960-an muncul berbagai teori evolusi. Profesi evaluasi memerlukan teori evaluasi untuk merancang, melaksanakan, dan melakukan evaluasi meta (metaevaluation). 

B A B  III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULAN
1.      Dari berbagai macam evaluasi dapat di simpulkan haruslah di pakai sesuai dengan peruntukanya dan sesuai dengan kebutuhanya.
2.      Menurut Dr Wirawan jenis evaluasi di bagi menurut:
a.       Objeknya yaitu: - Evaluasi kebijakan
                              Evaluasi program
                              Evaluasi proyek
                              Evaluasi material
                              Evaluasi sumber daya manusia
b.      Fokusnya yaitu :   Evaluasi asesmen kebutuhan
                              Evaluasi proses
                              Evaluasi keluaran
                              Evaluasi efisiensi
c.       Tujuanya yaitu      Mengukur program terhadap masyarakat
                               Menilai apakah program sesuai dengan rencana
                               Mengukur apakah program sesuai dengan standart
                               Mengidentifikasi dan mengukur
                               Pengenbangan staf program
                               Memenuhi ketentuan undang-undang
                               Akreditasi program
                               Mengukur Cost-effectiveness dan cost-efficiency
                                 Mengambil keputusan mengenai program
                                 All Duntabilitasdi perlukan
3.      Penggunaan jenis evaluasi harus memperhatikan kebutuhan yang di perlukan dan selalu mengacu pada peningkatan kwalitas dan kepentingan pelanggan atau output yang memuaskan sesuai dengan standart   yang di tentukan.
4.      Khususnya dalam lembaga pendidikan manyak jenis evaluasi yang di gunakan baik dalam lembaga secara nasional maupun secara institusi yang telah di tetapkan standart sebagai tolok ukur.
B.     SARAN
Penulis menyarankan melalui makalah ini agar :
1.      Semua pihak yang berkaitan dengan makalah ini memberikan masukan dan keritik karena penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna.
2.      Untuk implementasi JENIS EVALUASI pada lembaga / organisasi hendaknya memahami dan menguasai jenis evaluasi yang sesuai dengan kebutuhannya.
3.      Khusus pada lembaga pendidikan jenis evaluasi haruslah tepat guna agar tujuan yang dicapai sesuai dengan standar yang ditentukan.